Untung Rugi Jika Tiga Zona Waktu Disatukan

Share
Rencana penyatuan tiga zona waktu menjadi WITA, akan menghemat dana negara sebesar triliunan rupiah. Setidaknya itulah yang dikatakan oleh Hatta Rajasa selaku Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia.

Selain penggunaan energi yang lebih hemat, Indonesia akan diuntungkan dalam dunia bisnis serta biaya usaha yang akan jadi lebih efisien. Meski begitu, rencana ini masih dalam tingkat rencana penerapan.

Timbulkan inefesiensi jam kerja

Thomas Djamaluddin selaku Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan Antariksa (Lapan) memberikan pendapat lain. Menurutnya, penyatuan tiga zona waktu malah akan mengakibatkan inefesiensi jam kerja.

Contohnya, bila jam istirahat pekerja di wilayah Indonesia bagian barat biasanya pada pukul 12.00-13.00 WIB maka akan berubah menjadi 11.00-12.00 WIB. Ini tentunya juga akan mempengaruhi waktu salat Zuhur.

Moedji Raharto selaku Dosen astronomi Institut Teknologi Bandung juga mengakui bahwa wilayah Indonesia bagian barat akan terburu-buru jika zona waktu benar-benar disatukan. Sebaliknya, wilayah Indonesia bagian timur malah lebih santai.

Perubahan pola hidup

Banyak perubahan yang akan terjadi selain di lini komunikasi, transportasi dan perbankan ialah dampak perubahan pola hidup. Moedji Raharto seperti pernyataannya soal inefesiensi jam kerja, asisten rumah tangga dan ibu-ibu di bagian barat akan dituntut untuk bangun satu jam lebih awal.

Thomas juga menyatakan bahwa penyatuan sebenarnya tak perlu. Berbeda dengan di Amerika Serikat yang memiliki empat zona waktu dengan musim dengan masa matahari bersinar lebih lama dan lebih cepat. Pemberlakuan dayligh saving time pun benar jika dilakukan Amerika.

Betulkah mempengaruhi jadwal salat?

Menurut Suryadharma Ali selaku Menteri Agama, penyatuan zona waktu tak akan mempengaruhi jadwal salat bagi umat Islam. Alasannya, waktu tak menentukan jadwal salat melainkan ditentukan oleh matahari.

Ali juga menambahkan bahwa jadwal salat tak akan sama di belahan bumi manapun. Karena lokasi dengan kedatangan matahari juga berbeda sesuai wilayah masing-masing.

Sejatinya rencana pergantian zona waktu di negara ini sudah sembilan kali dilakukan sejak zaman kemerdekaan. Kalau memang benar lebih menguntungkan sih oke-oke saja kan.

Tapi apakah benar-benar keuntungan ini bisa dirasakan rakyat Indonesia? Ya, itupun kalau tidak di korupsi lagi. Atau paling tidak, BBM jangan dinaikkan lah kan uda hemat triliun rupiah!

http://www.gugling.com


 
Powered By Ryalista | Portal Design By Agus Riva © 2010 | Resolution: 1024x768px | Best View: Firefox | Top